Free CursorsMyspace LayoutsMyspace Comments
} img{padding:0px;background:transparent;border:none;}

Sabtu, 22 Oktober 2011

Kestabilan Unsur-Unsur Kimia di Alam



Pernahkah Anda menggunakan bedak padat? Bedak merupakan salah satu kosmetik yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Bedak banyak digunakan karena kandungan kimia dalam bedak bermanfaat untuk kesehatan ataupun kecantikan. Tahukah Anda, bahan kimia apakah yang terkandung dalam bedak? Bedak adalah senyawa kimia yang memiliki rumus kimia Mg3Si4O.10(OH)2. Nama kimianya adalah magnesium silikat hidroksida. Berdasarkan rumus kimianya, bedak mengandung unsur Mg, Si, O, dan H. Unsur-unsur yang terdapat di dalam bedak tidak berbentuk atom bebas, melainkan bergabung dengan unsur-unsur lainnya membentuk senyawa. Seperti halnya unsur-unsur kimia di dalam bedak, sebagian besar unsur-unsur yang ada di alam ditemukan dalam bentuk senyawa. Jarang sekali yang ditemukan dalam bentuk unsur bebasnya.

1.      Elektron Valensi Berhubungan dengan Sifat Unsur
Berdasarkan sifatnya, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu unsur logam, unsur nonlogam, dan unsur gas mulia. Unsur-unsur yang bersifat logam adalah unsur-unsur yang termasuk golongan IA, IIA, dan IIIA (kecuali boron), IVA (kecuali karbon dan silikon), sebagian VA (antimon dan bismut), IB, IIB, IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, dan VIIIB. Unsur-unsur yang bersifat nonlogam adalah unsur-unsur yang termasuk golongan IVA (karbon dan silikon), sebagian VA (kecuali antimon dan bismut), VIA, dan VIIA. Adapun unsur-unsur golongan VIIIA dinamakan gas mulia. Sifat logam, nonlogam, dan gas mulia berhubungan dengan elektron valensi unsur. Perhatikanlah elektron valensi beberapa unsur dalam tabel berikut.
Tabel : Sifat Logam, Nonlogam, dan Gas Mulia dari Unsur-Unsur
Unsur
Elektron Valensi
Sifat Unsur
Na
Mg
Al
C
N
S
Cl
He
Ne
1
2
3
4
5
6
7
2
8
Logam
Logam
Logam
Nonlogam
Nonlogam
Nonlogam
Nonlogam
Gas mulia
Gas mulia
Berdasarkan tabel tersebut, atom unsur yang memiliki elektron valensi 1, 2, dan 3 tergolong ke dalam unsur logam. Atom dengan elektron valensi 4, 5, 6 dan 7 termasuk unsur nonlogam. Adapun unsur gas mulia memiliki elektron valensi 2 dan 8.
2.      Susunan Elektron Valensi Unsur Digambarkan dengan Struktur Lewis
Apakah perbedaan antara unsur logam, nonlogam, dan gas mulia? Jawabannya akan lebih mudah diketahui dengan menggambarkan susunan elektron valensi unsur.
Susunan elektron Na
Susunan elektron Ar
Susunan elektron Cl
Susunan elektron He
Perhatikan gambar susunan elektron unsur He dan Ar. Pada kedua unsur tersebut, setiap kulit elektron terisi penuh. Lain halnya dengan unsur Na dan Cl, kulit terakhirnya tidak terisi penuh. Kulit ketiga atom Na hanya berisi 1 elektron, sedangkan kulit ketiga atom Cl berisi 7 elektron. Jumlah elektron maksimum kulit ketiga adalah 8. Jumlah elektron di kulit terluar disebut elektron valensi. Elektron valensi unsur dapat juga digambarkan menggunakan struktur Lewis. Struktur Lewis adalah suatu kaidah penggambaran elektron valensi unsur yang dikemukakan oleh ahli kimia Amerika, G.N. Lewis. Dalam struktur Lewis, yang digambarkan hanya elektron valensinya saja. Berikut struktur Lewis untuk unsur Na, Cl, Ne, dan He.
Na Cl Ne He
3.      Unsur-Unsur Mencapai Kestabilannya dengan Cara Berikatan dengan Unsur Lain
Dalam keadaan bebasnya, unsur natrium cenderung bermuatan positif. Suatu atom dikatakan stabil jika semua kulitnya terisi penuh atau setengah penuh. Dengan demikian, unsur-unsur golongan gas mulia bersifat stabil. Konfigurasi elektron unsur golongan gas mulia disebut konfigurasi duplet (untuk helium) dan oktet (untuk neon, argon, xenon, kripton, dan radon). Unsur-unsur gas mulia jarang ditemukan bereaksi dengan unsur lain kecuali untuk Kr, Xe, dan Rn yang dapat bereaksi walaupun diperlukan kondisi khusus. Berikut ini konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia.
Tabel : Konfigurasi Elektron Unsur Gas mulia
Unsur
Nomor Atom
Konfigurasi Elektron
Elektron Valensi
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
2
10
18
36
54
86
2
2 8
2 8 8
2 8 18 8
2 8 18 18 8
2 8 18 32 18 8
2
8
8
8
8
8
Unsur logam dan nonlogam belum stabil. Untuk mencapai kestabilannya, unsur logam cenderung melepaskan elektron, sedangkan unsur nonlogam cenderung menerima elektron. Dengan melepaskan atau menerima elektron, konfigurasi elektron unsur logam dan nonlogam sama dengan konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. Setelah melepaskan elektron, unsur logam bermuatan positif. Adapun unsur nonlogam akan bermuatan negatif setelah menerima elektron. Atom bermuatan positif dapat berikatan dengan atom bermuatan negatif membentuk senyawa.

1 komentar:

  1. Stainless Steel Spinning Rods - Titanium Tiger's Art
    Stainless revlon titanium max edition Steel Spinning Rods are titanium rimless glasses designed to accommodate the demands of the toughest dog to the plate. All stainless omega titanium steel spinning rods microtouch solo titanium are made by titanium rods premium titanium

    BalasHapus

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host